Rabu, 11 Juni 2008

PEMBELA DI AKHIRAT

Abu Umamah r.a. berkata : "Rasulullah S.A.W telah menganjurkan supaya kami semua mempelajari Al-Qur'an, setelah itu Rasulullah S.A.W memberitahu tentang kelebihan Al-Qur'an."
Telah bersabda Rasulullah S.A.W : Belajarlah kamu akan Al-Qur'an, di akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang sangat memerlukannya."
Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, " Kenalkah kamu kepadaku?" Maka orang yang pernah membaca akan menjawab : "Siapakah kamu?"

Maka berkata Al-Qur'an

: "Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari."
Kemudian berkata orang yang pernah membaca Al-Qur'an itu : "Adakah kamu Al-Qur'an?" Lalu Al-Qur'an mengakui dan menuntun orang yang pernah membaca menghadap Allah S.W.T. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan kekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya.
Pada kedua ayah dan ibunya pula yang muslim diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya bertanya : "Dari manakah kami memperoleh ini semua, padahal amalan kami tidak sampai ini?"

Lalu dijawab : "Kamu diberi ini semua karena anak kamu telah mempelajari Al-Qur'an."

Wanita Itu Dinikahi Karena 4 Hal

Rasulullah telah bersabda : ”Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena kecantikannya, karena nasabnya, karena agamanya. Maka pilihlah alasan menikahinya karena agamanya. Kalau tidak maka rugilah engkau”

Karena Hartanya.

Harta itu adalah salah satu dari fitnah dunia, apabila harta telah di miliki oleh seseorang maka harta itu menjadi fitnah dan cobaan baginya, memilih istri hanya karena harta kekayaannya saja berarti dia telah memilih untuk memiliki fitnah dan cobaan, ditambah lagi istri itu sendiri adalah cobaan,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوّاً لَّكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِن تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ  
(Attaghabun, 64:14) : Hai orang-orang mu'min, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu (kadang-kadang isteri atau anak dapat menjerumuskan suami atau ayahnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak dibenarkan agama.),maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan berdamai (tidak memarahi) serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Firman Allah
  
إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
(64:15) Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.

Maka Nabi menekankan kalian akan rugi, bila alasan menikahinya karena kekayaannya.
Harta itu bernilai nol, angka nol akan ada harganya kalau didepannya ada angka lain selain nol, angka lain itulah agama. Bila orang memiliki harta, harta itu haqiqinya sangat hina, lebih hina dibandingkan dengan bangkai anak kambing di padang pasir yang luas. Pada suatu hari Nabi berjalan dengan para sahabat, kemudian menemukan bangkai anak kambing, “Hai para sahabat tidakkah kau lihat bagkai anak kambing itu ?” kata Nabi, “Ya Nabi” jawab para sahabat, “Siapakah yang mau mengambil manfaat dari bangkai itu?” sambung Nabi, saat itu para sahabat tidak ada yg bergerak, “Ketahuilah bahwa gambaran dunia itu lebih hina dari bangkai anak kambing itu”, al hadits... Kalau seseorang bisa merubah harta itu lebih bermakna, maka berbahagialah dia, antara lain harta yang mereka miliki digunakan untuk jihad fisabilillah.
Jadi janganlah calon suami hanya memilih perempuan hanya semata-mata karena hartanya. Dijamin akan rugi.



Karena Kecantikannya

Allah berfirman :
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ

(Attaghabun, 64:3) : Dia Allah menciptakan langit dan bumi dengan haq. Dia menjadikan rupamu dan Allah membuat bagus rupamu itu dan hanya kepada Allah-lah kamu kembali.

Allah berfirman :
هُوَ الَّذِي يُصَوِّرُكُمْ فِي الأَرْحَامِ كَيْفَ يَشَاءُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

(Ali Imran, 3:6) :Dialah yang membentuk rupa kalian dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Mulya lagi Maha Bijaksana dalam menghukumi.

يَا أَيُّهَا الْإِنسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيمِ - الَّذِي خَلَقَكَ فَسَوَّاكَ فَعَدَلَكَ -
فِي أَيِّ صُورَةٍ مَّا شَاء رَكَّبَكَ     -

(Al Infithar, 82:6 , 7 , 8 )
Hai manusia, apakah yang telah mem perdaya kan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha mulya. - Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, -
Dalam bentuk rupa apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.

Sebenarnya seluruh rupa manusia ini sudah sebaik-baiknya rupa. Maka janganlah memilih kecantikan wajahnya menjadi alasan memilih seorang istri.
Memilih kecantikannya saja tanpa melihat agamanya, dijamin kecantikan itulah yang akan mengakibatkan bencana. Wajah dibuat oleh Allah tidak untuk mengangkat derajat orang sesuai dengan dalil : ” Allah tidak memandang rupa kalian dan harta kalian, melainkan Allah memandang hati kalian dan amal kalian”.

Karena Keturunannya.

Firman Allah :
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

(Attiin, 95:4) Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .

Orang dilahirkan ke bumi itu tidak bisa memilih suku apa, keturunan siapa dan bagaimana warna kulit, rupa dan bentuk fisiknya. Namun secara garis besar semua manusia dibuat dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Sebagian besar orang arab saat itu, betul-betul menjadikan keturunan sebagai patokan derajat manusia. Bila setelah perkawinan terjadi, ternyata diketahui derajat suku dan keturunan suaminya itu lebih rendah dari yg mereka lihat maka keluarga si perempuan berusaha agar bercerai, dengan alasan derajatnya berbeda. Bahkan di sebagian jazirah arab binatang kuda pun dicatat dari keturunan apa. Betul-betul tidak boleh dikawinkan dengan kuda sembarangan, karena nanti mengakibatkan adanya keturunan yang kurang bermutu. Tetapi untuk manusia haqiqi nya beda, mutu manusia itu adalah dari keimanan dan ketakwaanya.

Allah Berfirman :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوباً وَقَبَائِلَ
لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

(AlHujuraat, 49:13) : Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Waspada.

Bila ada seorang laki-laki mendapatkan istri dari keturunan suku yg mereka anggap tinggi maka ia merasa bangga dan merasa derajatnya ikut naik, padahal

firman Allah :

وَلِكُلٍّ دَرَجَاتٌ مِّمَّا عَمِلُواْ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ

(Al an’am, 6:132) : Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lupa dari apa yang mereka kerjakan.

Saya pernah dialog dengan salah satu orang Yaman di Masjidil haram, yang warna kulitnya coklat agak gelap...Saat ada perempuan Yaman melintas, laki-laki Yaman yg saya ajak dialog mengatakan “Ini adalah salah satu dari suku kami di Yaman”, ...orangnya tinggi, putih, cantik. Kemudian ia saya tanya “Kenapa kamu dulu tidak menikahi yang seperti itu ?”, “O... tidak bagus karena suku saya kulitnya agak coklat tua, jadi adat kami menilai itu kurang baik karena nantinya bila memiliki keturunan tidak asli dari suku kami”, jawabnya.
Saya juga pernah dialog dengan salah satu orang India, saya Juga tanyakan padanya “Kenapa anda tidak menikahi orang selain India ?”, “Wah tidak baik itu.., karena anak saya nanti “belang” tidak asli India. Kalau tidak asli India nanti orang India yang lain tidak mau kawin dengan anak saya yang “belang” itu , jawabnya.
Inilah salah satu alasan orang mencari istri di lihat dari sisi nasabnya. Namun nasab pun akan membawa bencana bila tidak didasari agama.

Karena Agamanya.

Inilah elemen paling baik, paling pantas sebagai alasan seseorang menikahi seseorang. Kalau menikahi wanita karena agamanya maka akan beruntunglah kalian, kalau tidak rugi besar kalian. Jangankan orang yang baru akan membangun rumah tangga, bagi yang akan rujuk saja syarat agama harus dipenuhi.

Kematian Sebagai Nasihat

"Perbanyaklah mengingat sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu
kematian!" (HR. Tirmidzi)

Berbahagialah hamba-hamba Allah yang senantiasa bercermin dari kematian.
Tak ubahnya seperti guru yang baik, kematian memberikan banyak
pelajaran, membingkai makna hidup, bahkan mengawasi alur kehidupan agar
tak lari menyimpang.

Nilai-nilai pelajaran yang ingin diungkapkan guru kematian begitu
banyak, menarik, bahkan menenteramkan. Di antaranya adalah apa yang
mungkin sering kita rasakan dan lakukan.
1. Kematian mengingatkan bahwa waktu sangat berharga
Tak ada sesuatu pun buat seorang mukmin yang mampu mengingatkan betapa
berharganya nilai waktu selain kematian. Tak seorang pun tahu berapa
lama lagi jatah waktu pentasnya di dunia ini akan berakhir. Sebagaimana
tak seorang pun tahu di mana kematian akan menjemputnya.

Ketika seorang manusia melalaikan nilai waktu pada hakekatnya ia sedang
menggiring dirinya kepada jurang kebinasaan. Karena tak ada satu detik
pun waktu terlewat melainkan ajal kian mendekat. Allah swt mengingatkan
itu dalam surah Al-Anbiya ayat 1, "Telah dekat kepada manusia hari
menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian
lagi berpaling (daripadanya)."

Ketika jatah waktu terhamburkan sia-sia, dan ajal sudah di depan mata.
Tiba-tiba, lisan tergerak untuk mengatakan, "Ya Allah, mundurkan ajalku
sedetik saja. Akan kugunakan itu untuk bertaubat dan mengejar
ketinggalan." Tapi sayang, permohonan tinggallah permohonan. Dan,
kematian akan tetap datang tanpa ada perundingan.

Allah swt berfirman dalam surah Ibrahim ayat 44, "Dan berikanlah
peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang
azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang zalim: 'Ya Tuhan kami,
beri tangguhlah kami walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami
akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul.."

2. Kematian mengingatkan bahwa kita bukan siapa-siapa
Kalau kehidupan dunia bisa diumpamakan dengan pentas sandiwara, maka
kematian adalah akhir segala peran. Apa pun dan siapa pun peran yang
telah dimainkan, ketika sutradara mengatakan 'habis', usai sudah
permainan. Semua kembali kepada peran yang sebenarnya.

Lalu, masih kurang patutkah kita dikatakan orang gila ketika bersikeras
akan tetap selamanya menjadi tokoh yang kita perankan. Hingga kapan pun.
Padahal, sandiwara sudah berakhir.

Sebagus-bagusnya peran yang kita mainkan, tak akan pernah melekat
selamanya. Silakan kita bangga ketika dapat peran sebagai orang kaya.
Silakan kita menangis ketika berperan sebagai orang miskin yang
menderita. Tapi, bangga dan menangis itu bukan untuk selamanya. Semuanya
akan berakhir. Dan, peran-peran itu akan dikembalikan kepada sang
sutradara untuk dimasukkan kedalam laci-laci peran.

Teramat naif kalau ada manusia yang berbangga dan yakin bahwa dia akan
menjadi orang yang kaya dan berkuasa selamanya. Pun begitu, teramat naif
kalau ada manusia yang merasa akan terus menderita selamanya. Semua
berawal, dan juga akan berakhir. Dan akhir itu semua adalah kematian.

3. Kematian mengingatkan bahwa kita tak memiliki apa-apa
Islam menggariskan bahwa tak ada satu benda pun yang boleh
ikut masuk ke liang lahat kecuali kain kafan. Siapa pun dia. Kaya atau
miskin. Penguasa atau rakyat jelata Semuanya akan masuk lubang kubur
bersama bungkusan kain kafan. Cuma kain kafan itu.

Itu pun masih bagus. Karena, kita terlahir dengan tidak membawa apa-apa.
Cuma tubuh kecil yang telanjang.

Lalu, masih layakkah kita mengatasnamakan kesuksesan diri ketika kita
meraih keberhasilan. Masih patutkah kita membangga-banggakan harta
dengan sebutan kepemilikan. Kita datang dengan tidak membawa apa-apa dan
pergi pun bersama sesuatu yang tak berharga.

Ternyata, semua hanya peran. Dan pemilik sebenarnya hanya Allah. Ketika
peran usai, kepemilikan pun kembali kepada Allah. Lalu, dengan keadaan
seperti itu, masihkah kita menyangkal bahwa kita bukan apa-apa. Dan,
bukan siapa-siapa. Kecuali, hanya hamba Allah. Setelah itu, kehidupan
pun berlalu melupakan peran yang pernah kita mainkan.

4. Kematian mengingatkan bahwa hidup sementara
Kejayaan dan kesuksesan kadang menghanyutkan anak manusia kepada sebuah
khayalan bahwa ia akan hidup selamanya. Hingga kapan pun. Seolah ia
ingin menyatakan kepada dunia bahwa tak satu pun yang mampu memisahkan
antara dirinya dengan kenikmatan saat ini.

Ketika sapaan kematian mulai datang berupa rambut yang beruban, tenaga
yang kian berkurang, wajah yang makin keriput, barulah ia tersadar.
Bahwa, segalanya akan berpisah. Dan pemisah kenikmatan itu bernama
kematian. Hidup tak jauh dari siklus: awal, berkembang, dan kemudian
berakhir.

5. Kematian mengingatkan bahwa hidup begitu berharga
Seorang hamba Allah yang mengingat kematian akan senantiasa tersadar
bahwa hidup teramat berharga. Hidup tak ubahnya seperti ladang pinjaman.
Seorang petani yang cerdas akan memanfaatkan ladang itu dengan menanam
tumbuhan yang berharga. Dengan sungguh-sungguh. Petani itu khawatir, ia
tidak mendapat apa-apa ketika ladang harus dikembalikan.

"Ad-Dun-ya mazra'atul lil akhirah." (Dunia adalah ladang buat akhirat)

Orang yang mencintai sesuatu takkan melewatkan sedetik pun waktunya
untuk mengingat sesuatu itu. Termasuk, ketika kematian menjadi sesuatu yang paling diingat.

Hikmah dari menahan emosi

1. Mungkin ada hikmah dari yang membuat kita emosi.

Didalam surat Al-Boqoroh ayat 216 diterangkan

"Boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal ia sangat baik untukmu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kalian tidak mengetahui"

Dari ayat ini kita bisa ambil hikmah dari sesuatu yang membuat kita emosi bukan berarti buruk untuk kita mungkin sesuatu yang baik untuk kita, jadi jangan marah dulu renungkan masalah yang sedang menimpa kita.
Atau malah marah kita hanya untuk menutupi kekurangan kita.

2. Tidak ada penghalang antara doa kita dan Allah.

Nah, kalau yang membuat emosi kita itu sifatnya penganiayaan, kita juga nggak perlu emosi, karena dengan bersabar terhadap penaniayaan ada sesuatu yang sangat hebat, yaitu doa orang yang dianiaya wajib dikabulkan oleh Allah SWT.

"Takutlah kamu pada doanya orang yang dianiaya, maka sesungguhnya doanya orang yang dianiaya tidak ada penghalang antara doa dan Allah"
(HR. Tirmidzi)

3. Akan menjadi orang terkuat.

Didalam hadis rasulullah bersabda :

"Orang yang kuat bukanlah orang yang hebat dalam bertengkar, sesungguhnya orang yang kuat adalah orang yang bisa menahan emosi ketika harus marah" (HR. Bukhari)

Bukti orang yang emosi lemah dibuktikan oleh Muhammad Ali dengan julukan si mulut besar, setiap akan melakukan pertandingan dia selalu melakukan psi-war ke lawan mainnya, tujuannya supaya lawannya terpancing emosinya saat bertanding, kalau emosinya sudah terpancing mainnya tidak bisa konsentrasi jadilah Muhammad Ali sebagai pemenang dalam pertandingan itu.



Imbalan yang akan diterima disisi Allah :

1. Allah akan memasukkan kedalam Surga.

Dalam surat Ali Imran 133-134

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

2. Menjadi pemimpin ahli Surga.

"Barang siapa yang dapat menahan marah ketika dia harus marah maka Allah akan memanggilnya bersama para pemimpin mahluk sehingga dia disuruh memilih bidadari yang dia mau" (HR. Tirmidzi)



Cara mencegah marah :

1. Berwudhu

"Sesungguhnya marah-marah dari Setan, dan sesungguhnya setan diciptakan dari api, dan sesungguhnya api dimatikan dengan air. Maka ketika salah satu kalian marah-marah maka hendaklah berwudhu" (HR. Abu Dawud)



2. Rubah posisi

Ketika salah satu kalian marah dalam keadaan berdiri maka hendaklah duduk, maka hilang marah-marahnya. Dan jika tidak hilang maka hendaklah berbaring". (HR. Abu dawud)



3. Redam ego.

Orang marah biasanya karena ego-nya naik, cobalah untuk merendahkan ego-nya serendah2nya, insya Allah emosi kita bisa terkendali.

Sehat Ala Rasulullah

1. SELALU BANGUN SEBELUM SUBUH Rasul selalu mengajak ummatnya untuk
bangun sebelum subuh, melaksanakan sholat sunah dan sholat Fardhu,sholat
subuh berjamaah. Hal ini memberi hikmah yg mendalam antara lain :
- Berlimpah pahala dari Allah
- Kesegaran udara subuh yg bagus utk kesehatan/ terapi penyakit TB
- Memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan

2. AKTIF MENJAGA KEBERSIHAN
Rasul selalu senantiasa rapi & bersih, tiap hari kamis atau Jumaat
beliau mencuci rambut-rambut halus di pipi, selalu memotong kuku, bersisir dan
berminyak wangi. "Mandi pada hari Jumaat adalah wajib bagi setiap
orang-orang dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai
harum-haruman"(HR Muslim)
3.TIDAK PERNAH BANYAK MAKAN Sabda Rasul :
"Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami
makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan)"(Muttafaq Alaih)
Dalam tubuh manusia ada 3 ruang untuk 3 benda :
Sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk
makanan.Bahkan ada satu tarbiyyah khusus bagi ummat Islam dengan adanya
Puasa Ramadhan untuk menyeimbangkan kesehatan

4. GEMAR BERJALAN KAKI
Rasul selalu berjalan kaki ke Masjid, Pasar, medan jihad, mengunjungi
rumah sahabat, dan sebagainya. Dengan berjalan kaki, keringat akan
mengalir,pori- pori terbuka dan peredaran darah akan berjalan lancar. Ini
penting untuk mencegah penyakit jantung

5. TIDAK PEMARAH
Nasihat Rasulullah : "Jangan Marah"diulangi sampai
3 kali. Ini
menunujukkan hakikat kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasadiyah
belaka, tetapi lebih jauh yaitu dilandasi oleh kebersihan dan kesehatan
jiwa. Ada terapi yang tepat untuk menahan marah :
- Mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka duduk, dan bila duduk
maka berbaring
- Membaca Ta 'awwudz, karena marah itu dari Syaithon
- Segeralah berwudhu
- Sholat 2 Rokaat untuk meraih ketenangan dan menghilangkan kegundahan hati

6. OPTIMIS DAN TIDAK PUTUS ASA
Sikap optimis akan memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi
kelapangan jiwa sehingga tetap sabar, istiqomah dan bekerja keras, serta
tawakal kepada Allah SWT

7. TAK PERNAH IRI HATI
Untuk menjaga stabilitas hati & kesehatan jiwa, mentalitas maka menjauhi
iri hati merupakan tindakan preventif yang sangat tepat.

Tips Menghafal Al-Quran

Sedikit tips untuk bisa menghafal Al Quran selain sholat khifdhi.

1. Cintai dulu Al Quran dan bikinlah komitmen kepadanya, komitmen yang kuat
2. Berdo'a kepada Alloh
3. Sebelum menghapal, pahami dulu maksud, makna dan jalan cerita ayat itu.
4. Baca 1 halaman dulu. Lebih baik yang Quran pojok (quran beirut)
5. Hafalkan
6. Setelah hafal jangan lupa diramut hafalannya. Misal abis hafal langsung sholat 2 rokaat yang dibaca surat itu. Tiap sholat sunnah dalam hari itu, baca surat yang baru di hapal.
7. Bikin hari khusus untuk nderes, misal kalo malam minggu lagi kosong ga ada acara, ya abis maghrib, sambil nunggu isya', nderes hapalannya.
8. Cobaan pasti ada. Setiap ada cobaan , malas katakanlah, doa kepada Alloh, minta pertolongan, ingat komitmen dan kembali nderes.
9. Dan yang tak kalah penting, JAUHI LAHAN !!!

Ayo berlomba-lomba menjadi keluarga Alloh ... KELUARGA 'KHUSUS' ALLOH TA'ALA

TENTANG KESEHATAN

KIAT KIAT SAKIT YANG SEHAT

1.Terimalah penyakit yang diderita dengan jiwa besar , lapang dada dan toleran

2.Bila meragukan perawatan medis yang disarankan dokter ,seperti operasi besar , atau tindakan lain yang terkesan berat ,coba carilah dokter lain untuk mendapat opini kedua,paling banyak ketiga ,andaikata ketiga dokter tersebut menyarankan hal yang sama , terimalah saran tersebut

3.Jika kita memperoleh informasi yang menyatakan penyakit kita memang parah , maka tingkatkanlah kadar toleransi dan isilah waktu kita dengan aktifitas positif dalam keterbatasan fisik kita

4.Bersikaplah rasional dan optimistis, karena menurut penelitian banyak pakar , penyertaan sikap optimistis dan rasional akan mempercepat pemulihan kesehatan.Sebaliknya , hindarilah sikap pesimistis dan emosional ,sikap tersebut akan menghambat sekali terhadap proses percepatan penyembuhan penyakit, bahkan mengeluh berkepanjangan justru akan membuat kita semakin terpuruk.

5.Syukuriliah kelebihan kelebihan yang masih kita miliki.Rasa syukur kita akan akan mengikis kecenderungan sikap pesimistis yang mungkin akan sesekali timbul dalam diri kita saat sedang sakit.

6.Berupayalah mampu merawat diri semandiri mungkin agar sisa potensi fisik yang masih kita miliki tetap terjaga keberadaannya .

7.Bersikap kooperatiflah terhadap perawatan dokter.

8.Dan jangan lupa kita sebagai orang iman, supaya percaya terhadap qodar الله, bersabar dan berdoalah
kepadaNya memohon kesembuhan dan kesehatan..

Waspadai Jantung Koroner

Ada temuan menarik dari Prof Dr Mochammad Fathoni dr SpJP (K) FIHA. Guru Besar Ilmu Penyakit Jantung dan Kardiovaskular Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta itu menilai ada korelasi yang signifikan antara ketaatan beribadah terhadap penyakit jantung koroner.

Menurut Fathoni, orang yang rajin beribadah sangat penting untuk mengurangi stress sehingga berpengaruh baik pada proses terjadinya penyakit mematikan tersebut.

Dalam pidato pengukuhan sebagai guru besar di Kampus UNS, Jalan Ir Sutami 36 A, Kentingan, Surakarta, Sabtu 10 November 2007, Moch Fathoni menjelaskan, dirinya meneliti pengaruh ibadah dalam hubungannya dengan stress pada beberapa senyawa kimiawi yang memengaruhi "patogenis atherosklerosis" serta "prognosis Infark Miokard Akut (IMA). Penelitian merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan rancangan studi kohort prospekyif.

"Sebagai inklusi, saya telah mengamati penderita IMA baik laki-laki maupun wanita berumur 35-70 tahun di RSUD Dr Moewardi Solo," jelasnya.

Pengamatan dilakukan saat masuk RS sampai dua bulan setelah terkena penyakit jantung koroner terutama IMA. Diagnosis ditetapkan dengan "anamnesis" terdapatnya sakit/nyeri dada yang spesifik lebih dari 20 menit.

Pemeriksaan "elektrokardiografi" (EKG) sesuai "minesota code" serta pemeriksaan enzom spesifik : MV-CPK, mioglobin serta cTn-1.

Sebagai evaluasi nilai ibadah, diberikan skor untuk masing-masing ibadah seperti salat wajib, puasa Ramadan, dan zakat. Jika dilakukan dengan baik mempunyai skor satu. Bila tidak dilakukan nilainya lima. Untuk ibadah haji, bagi orang mampu yang telah melakukan nilainya satu, sedangkan yang belum nilainya lima. Untuk orang yang tidak mampu tapi sudah melakukan nilainya satu dan yang belum nilainya dua.

Untuk ibadah sunah seperti salat rowatib, salat dhuha, salat tahajut, puasa tiga hari, puasa dawud, baca Al Quran, dan i'tikaf di bulan Ramadan yang melakukan diberi nilai satu dan yang tidak nilainya dua.

"Dari hasil penelitian tersebut, terdapat korelasi signifikan antara nilai ibadah dengan senyawa kimiawi yang berperan pada patogenis penyakit jantung koroner nilai kadar Hs-CRP sedang," jelasnya.

Dia menjelaskan, berbicara mengenai penyakit jantung koroner, bagi yang beriman dapat mengetahui kedekatan dengan Allah SWT sehingga dapat menjadi benteng dalam menghadapi stress psikis. Dia menambahkan, dari hasil penelitian itu, fakta ilmiah berdasarkan penelitian tersebut, orang yang kurang menjalankan ibadah dengan baik lebih mudah terserang penyakit jantung koroner/IMA.

Selain itu, ujarnya, orang yang telah terserang IMA dan diketahui ibadahnya kurang lebih sering mempunuai prognosis (prediksi perjalanan penyakit) yang lebih jelek. Mereka lebih banyak mengalami komplikasi yang berat atau berakhir kematian.

ETOS KERJA

Kajayaan Islam, baik pada masa Rasul, Khulafa’ ar-Rasyidun, Dinasti Amawiyyah, Dinasti Abbasiyyah, Dinasti Fathimiyyah, Dinasti Utsmaniyyah, maupun dinasti-dinasti lain, selalu diawali oleh etos kerja yang sangat tinggi, yang dimiliki oleh umat Islam generasi saat itu. Rasulullah saw., melalui ucapan dan tindakannya, sering kali, bahkan selalu, mencer-minkan etos kerja yang sangat tinggi. Abu Bakar Shiddiq adalah pengusaha tulen yang tetap rajin berdagang meskipun sudah menduduki jabatan Khalifah, begitu pula Utsman bin Affan dan sahabat-sahabat lainnya yang berpola hidup sangat mandiri. Khalifah Al-Ma’mun, dari Dinasti Abbasiyyah, adalah salah seorang dari sekian banyak Khalifah yang giat memajukan ilmu pengetahuan. Khalifah yang satu ini begitu “kemaruk” dengan ilmu pengetahuan, sampai-sampai dia mengoleksi puluhan ribu buku dan mengajak para ilmuwan muslim dan non-muslim untuk menerjemahkan buku-buku dari berbagai disiplin ilmu dan dari berbagai bahasa. Tanpa memiliki etos kerja yang tinggi sulit bagi umat Islam era klasik untuk mencapai bintang terang peradaban.

Etos, menurut Clifford Geertz, adalah sikap yang mendasar terhadap diri dan dunia yang dipancarkan hidup. Etos adalah aspek evaluatif yang bersifat menilai. Etos kerja, dengan demikian, adalah sikap mental atau cara diri dalam meman-dang, mempersepsi, menghayati, dan menghargai sebuah nilai kerja.

Etos kerja akan mempengaruhi semangat, kualitas, dan produktivitas kerja. Etos kerja juga dapat membentuk semangat transformatif, sebuah semangat yang selalu berusaha mengubah keadaan menuju kualitas yang lebih baik, sebuah semangat dan sikap mental yang selalu berpandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik daripada kehidupan kemarin, dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini.

Dalam Islam, etos kerja menduduki tempat terhormat, karena kesadaran kerja, dalam Islam, berdasarkan semangat tauhid dan tanggung jawab ketuhanan. Kerja adalah ibadah dan setiap ibadah kepada Allah harus direalisasikan dalam bentuk tindakan nyata (kerja).

Jumat, 06 Juni 2008

HUKUM ISLAM

Seseorang yang ( bid'ah ) memperbaharuhi atau menambah atau mengurangi pada qur'an dan hadits maka amalannya akan ditolak. ( HR abudawud, 506 )

besok dihari kiamat pertamakalinya orang yang bangkit dari kubur adalah Nabi Muhammad , pertamanya orang yang memberikan safaat ( pertolongan ) dan orang yang disafaati ( ditolong ). ( HR Abudawud, 521 )

Allah telah menjadikan Nabi adam kemudian Allah mengusap pada punggungnya Nabi Adam dengan tangan kanannya maka dari sebelah kanannya Nabi Adam keluar roh-roh calon penduduk sorga dan amalan mereka besok kalau sudah lahir didunia akan mengamalkan pengamalan ahli sorga yaitu orang iman, kemudian Allah mengusap pada punggungnya Nabi Adam lagi maka dari sebelah kirinya Nabi Adam keluar roh-roh calon penghuni neraka dan amalan mereka besok kalau sudah lahir didunia akan mengamalkan pengamalan ahli neraka yaitu orang kafir. ( HR Abudawud, 529 ).

Dunia adalah penjaranya orang iman , dunia adalah sorganya orang kafir.( HR tirmidzi ). Sorga dikelilingi dengan kebencian , neraka dikelilingi dengan kesenangan. Makannya yang masuk sorga cuma sedikit 1000 : 1.

Besok 7 tahun sebelum kiamat Nabi isa turun ke bumi bertugas untuk menghancurkan salib-salib, babi-babi dan membebaskan pajak. ( HR muslim )

Ada 3 golongan yang yang tidak akan dilihat oleh Allah dan tidak akan disucikan dan akan disiksa dengan siksaan yang pedih :
1.orang yang mengundat-undat pada pemberian.
2.Orang laki-laki yang memanjangkan pada celana sampai menutupi mata kaki.
3.Sumpah-sumpah bohong.
( HR TIRMIDZI, jus 3 halaman 516 )

Barang siapa yang datang pada dukun kemudian percaya pada dukun tersebut maka shalatnya tidak akan diterima selama 40 malam. ( HR muslim ).

Ada 3 perkara apabila dibuat sungguh-sungguh maka akan jadi beneran , kalau dibuat main-mainan ( bergurau ) maka akan jadi beneran :
1.nikah
2.talak ( mencerai )
3.rujuk ( kembali )
makannya jangan coba-coba bermain nikah-nikahan atau talak atau rujuk, karena akan dianggap sah. ( HR abudawud )

Ada 3 perkara ketika 3 perkara itu keluar maka keimanan mereka tidak bermanfaat yaitu :
1.terbitnya matahari dari barat ( terbitnya matahari dari sebelah barat yaitu selama 10 th, setelah itu baru terompet ditiup ).
2.keluarnya dajal
3.keluarnya makhluk bumi yaitu onta berkepala harimau dan bisa berbicara yang keluar dari gunung tur.
( HR muslim )

Orang yang benci dengan Bapaknya maka orang tersebut dihukumi kafir. ( HR muslim ).

Seseorang yang selalu meminta-minta pada manusia maka dihari kiamat wajahnya tidak punya daging termasuk orang yang minta pada zakat. ( HR muslim )

Janganlah memperbanyak bicara ( crewet ) dengan selain ingat pada Allah karena memperbanyak bicara ( crewet ) dapat mengeraskan hati ( dinasehati bab agama tidak mempan ) dan akan semakin jauh dengan Allah. ( HR tirmidzi ).

Ada 3 tanda-tanda orang munafik walaupun dia itu melakukan shalat dan dia juga puasa dan dia mengaku dirinya islam :
1.ketika berbicara berdusta
2.ketika berjanji mengingkari
3.ketika dipercaya menghianati.
( HR akhmad )

Orang iman tidak boleh mendoakan memintakan ampun pada orang kafir termasuk pada orang tua kita yang belum iman yang sudah meninggal dunia. Karena akan mendapat dosa. Kecuali kalau berziarah itu boleh. ( HR abudawud ).

Yang membedakan orang iman dengan orang kafir adalah meninggalkan shalat. Tidak melakukan shalat satu wakktu saja udah dianggap kafir. ( HR tirmidzi ).

Tidak akan terjadi kiamat sebelum terjadi 2 golongan berperang besar-besaran yang keduanya mengajak pada kebenaran dan tidak akan terjadi kiamat sehingga diutusnya dajal dan dajal itu tukang dusta, 30 orang mengaku Nabi dan tidak akan terjadi kiamat sehingga ilmu agama diangkat dan terjadi gonjang-ganjing ( tahunnya semakin cepat ) dan kerusakan sudah tampak dan banyak gegeran ( kerusuhan-kerusuhan ada dimana2 ), pembunuhan, banyak orang kaya. ( HR BUKHORI ).

Besok diakhir zaman dajal keluar di wilayah madinah kemudian madinah goncang sampai 3 goncangan kemudian setelah itu orang-orang kafir dan orang munafik mengikuti dajal. ( HR bukhori ).

Nabi bersabda barang siapa yang pernah menganiaya pada saudaranya maka hendaklah minta maaf sebab disana tidak ada dinar dan dirham ( tidak ada tebusan ) sebab kalau tidak minta maaf besok dihari kiamat orang yang menganiaya amalan baiknya akan diambil pada orang yang dianiaya dan kejelekannya orang yang dianiaya diberikan pada orang yang menganiaya. ( HR bukhori ).

Besok sebelum orang iman masuk sorga Allah menahan dulu digedung yang terletak diantara sorga dan neraka. Setelah ditahan digedung kemudian Allah memperlakukan hukum kisos diantara mereka yang pernah menganiaya sewaktu didunia. Setelah permasalahan selama didunia diperiksa dan dibersihkan maka diizini masuk sorga. ( HR bukhori ).